Jalan ini baru saja diperbaiki sekitar 3 bulan yang lalu (sepertinya). Perbaikannya berupa pelebaran jalan dan pemberian pembatas jalan. Nah inilah yang jadi masalah baru.
Perbaikan dilakukan saat musim kemarau, dan entah terpikir atau tidak bagaimana kondisi jalannya ketika musim hujan. Jadi jalan yang saya lewati itu agak cekung (turunan) kemudian pembatas jalannya berupa beton padat. Memang ada vegetasi di pembatas jalan, tapi sayangnya itu didesain di atas pembatasnya bukan memotong di antara pembatas. Sehingga pembatan beton yang padat itu benar-benar tanpa celah dan membagi ruas jalan menjadi dua arah secara rapat.
Ketika hujan turun, bisa terbayang apa yang terjadi? Voilaaa ruas jalan dari arah Magelang menuju Jogja terendam air dan airnya terjebak karena alasan di atas. 1. Jalannya menurun sehingga membentuk cekungan. 2. Pembatas jalan berupa beton padat yang bahkan tidak bisa dilalui air.
Rasanya bukan melewati jalan raya tapi seperti melintas di tengah kubangan. Air menggenang sampai batas atas pembatas jalan.
Akhirnya warga bergotong royong membawa peralatan tukang dan menjebol pembatas jalan supaya air bisa mengalir ke ruas jalan yang berlawanan supaya volume air bisa terbagi.
Yang saya bingung, ini jalan sepertinya tidak dipikirkan sampai sejauh itu. Sepertinya perlu dipertimbangkan dalam dunia konstruksi mengenai 2 musim yang terjadi di Indonesia. Oh no~
<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar