Waktu kecil sering banget kita denger ejekan -atau bahk tan kita termasuk anak-anak yang hobi mengejek- tentang kondisi fisik teman kita. Misalnya, si gendut lah, si cungkring lah, si jangkung lah. Padahal disadari atau tidak, hal semacam itu termasuk dalam bullying. Belum tentu orang yang kita ejek itu bisa menerima semua perlakuan kita. Ya kalau dia dengan besar hati menerima kondisi fisiknya, bagaimana kalau tidak? Bukankah berarti kita menyakiti perasaan mereka?
Kondisi fisik yang merupakan bawaan sejak lahir seharusnya bukanlah sesuatu yang menjadi masalah. Itu termasuk anugrah karena merupakan pemberian Tuhan. Bagaimanapun pemberian Tuhan itu pasti adalah yang terbaik bagi makhluk-Nya entah seperti apa rupanya.
Jika orang-orang yang memiliki kondisi fisik tidak wajar -kita sebut saja oversize- bisa memilih bagaimana bentuk fisik yang dia inginkan, pastilah ia memilih untuk menjadi orang normal yang sempurna dan menarik. Bukan sebagai orang oversize. Tapi apa yang bisa mereka lakukan ketika Tuhan menciptakan mereka dalam kondisi oversize? Tentu mereka berusaha menerima dengan lapang. Ketika mereka berusaha untuk menerima kondisi yang sedemikian rupa, apa yang kita lakukan sebagai orang yang "merasa" normal?
Tega sekali rasanya jika kita justru mengejek orang-orang oversize yang menurut saya sangat luar biasa. Karena mereka tetap berusaha menerima dan bersyukur ketika diberi kodisi sedemkian rupa. Seandainya situasinya terbalik, orang "normal" tiba-tiba saja dirubah menjadi salah satu orang oversize, wah pasti stres berat mereka. Belum tentu bisa sesabar orang yang dari awal memang oversize.
Hey guys, sangatlah tidak adil jika kita menyalahkan teman-teman yang oversize hanya karena fisik mereka yang merupaka anugrah Tuhan sejak lahir. Bukankah inner-beauty itu terlihat dari kepribadian, dan bukan semata tampilan fisik saja?
Oh ayolah open your mind, they just oversize. Dan oversize bawaan lahir bukanlah pilihan bagi mereka :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar